Bagaimana Menjadi Seseorang Yang Berguna ?
Menjadi peneliti tak selalu harus
pandai dalam mengendus-endus obyek menarik-bermasalah nan penting untuk
dijelaskan. Siapapun bisa menjadi seorang peneliti ulung asal bisa cebok enam
kali sehari tanpa berkumur-kumur tepat jam sebelas siang. Di samping itu, yang
penting bagi seorang peneliti adalah cukup punya 666666 likes di postingan di
instagram untuk sebuah foto memamerkan kaos kaki basah.
Lalu bagaimana pula menjadi seorang
karyawan perusahaan tusuk gigi terkemuka di afrika tenggara ? Pertama, jangan
jatuh cinta pada lawan jenis yang tidak pernah mengucapkan kata “shit” dan atau
“songkolo” seumur hidupnya. Itu karna dua kata tadi menunjukkan bahwa dia
mamalia ekspresif yang peka terhadap skala kekeringan di ubun-ubun mu. Kedua,
coba tengok tahi lalat seekor lalat tepat di atas bibir monyongnya, bacalah
keras-keras ajimat sepanjang tujuh alinea yang terdapat padanya dan terjemahkan
kedalam program kerja badan eksekutif mahasiswa kedokteran. Ketiga, mainkan
sebuah ukulele yang terbuat dari lirik-lirik lagu wonderwall milik band yang berpakaian a la pasukan pengawal tukang gali kuburan koala. Terakhir, dan ini
yang paling penting, pastikan bahwa anda dan dia adalah pecinta iPhone7 yang
sudah rilis duluan di uranus ketimbang di kelurahan Pa’biringa, plus pecinta
film uang panaik yang dipertontonkan tanpa satupun pemeran di dalamnya.
Akhirnya, bagaimana cara paling
instan menjadi seorang dokter kaya raya ? Jangan masa bodoh terhadap jemuran
yang belum kering di samping pabrik bedbugs.
Kemudian daripada itu, rayakanlah lomba joget balon yang hadiahnya adalah banana ice yang dibalut dengan keresek
alfamidi terdekat dari kabupaten Bantaeng. Setelah itu, pastikan menu makan
pagi anda habis tanpa minum air seember pun. Dan, jatuh cintalah pada
pernikahan teman sebaya yang anda tahu dia belum hafal perkalian satu.
Tentang apa tiga paragraf sok tahu
di atas ? Yah, saya mencoba meniru cara menulis-cara membaca sebuah buku yang
sedang saya baca saat ini. Martin Suryajaya : Kiat Sukses Hancur Lebur. Silakan
baca juga bukunya, dijamin jenaka dan bikin pusing (sebuah ulasan menyebutkan bahwa dalam buku tersebut Martin menunjukkan cara mengejek suatu kenyataan sosial, adalah dengan menjadikannya lelucon). Apakah saya berhasil menirunya
? Hanya Martin dan si Claudio Bravo sialan yang tahu jawabannya.
Selamat menyambut Idul Adha.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, berilah masukan yang positif :-)