Tentang KKN #2

Baru tiga hari pasca penarikan dari lokasi KKN, saya sudah terkena sindrom kangen posko. Tidak banyak hal memang yang terjadi selama masa KKN, namun dalam kata-kata saya sendiri, hal-hal kecil tersebut padat makna.
Untuk urusan KKN, saya merasa tidak terlalu menghabiskan waktu dalam kerangka pengabdian masyarakat yang sesungguhnya. Maksud saya, jam-jam yang berlalu dalam interaksi dengan masyarakat setempat tidak begitu banyak. Proker individu saya pun Cuma berlangsung sehari, sisanya sibuk urus proker kelompok, dan menyamankan diri di posko.
Maka dari itu, KKN bukanlah tentang proker semata. Semua KKNers saya kira bakal sepakat dengan ini. Lantas tentang apa semua ini ? 

Beruntunglah anda jika dipertemukan dengan teman-teman posko yang bisa menghadirkan perspektif berbeda tentang apapun. Mulai dari perspektif memandang kemiskinan, korupsi, hidangan sarapan pagi, gerak jet udara, indomie goring, sedekah, komedo, dan blab la bla seterusnya. Apapun itu.
Banyak hal-hal kecil yang kami akrabi di kehidupan posko, mulai dari (maaf,) kehadiran bedbugs di sela-sela ruang tengah, jeka dan joka (kucing rumah), ketek bau (colek apri dan irham), permainan uno beserta goresan lipstick di wajah-nya, petuah-petuah bapak lurah, pak joni, kak lily, anak-anak peserta lomba makan kerupuk, dan go pro-nya Andin. Juga tugas antar adnan ke MTS (iya, MTS), alfamart, roket air, kambing, Ros dan kak Ekki (ihiii), Eca dan Ahwan (ahwan yang sudah kami anggap teman posko sendiri berkat konsistensinya menghadirkan martabak dan terang bulan di depannya irham dan apri), kopi buatan andin beserta gelas wondering-saya, kunjungan ke bossolo dan bisappu, bintang karaeng dan kenangan yang ditinggalkannya, insiden handuk hilang, insiden jemur baju teman, insiden bangun pagi dan berakhir di alfamart lalu pulang, jogetnya tuti barbie, cipuru lantang banggi, serta hal-hal lain yang tidak sempat tertulis namun akan jadi dirindukan.
Saya mencintai ingatan tentang mereka beserta detil-detil khususnya. KKN Cuma sekali, setelah itu kegembiraan.
Terima kasih special untuk bapak Saliri dan ibu Rosmiati, beserta keluarga.

31 Agustus 2016. Ketika Callysta-nya Andin lagi berulangtahun.

Komentar

Postingan Populer